Fenomena Gugur Daun & Semi Bunga di KRP

Musim kemarau yang tidak terlalu panjang pada tahun ini membawa pengaruh cukup besar pada fenomena gugur daun dan semi bunga di Kebun Raya Purwodadi. Pada umumnya, tanaman-tanaman tertentu di Kebun Raya Purwodadi tiap tahun di musim kemarau selalu menggugurkan daunnya secara bertahap. Sebagai contoh, Bombax ceiba (randu alas) akan menggugurkan daunnya antara bulan Juli sampai September. Kemudian disusul dengan mekarnya bunga yang berwarna merah cerah dari tiap-tiap pucuk ranting yang sudah tidak berdaun. Hal yang sama juga terjadi pada Lagerstromia (bungur). Bahkan ada beberapa tanaman yang menggugurkan daunnya secara bergilir seperti Swietenia mahagonia (mahoni). Fenomena tersebut cukup menarik seolah-olah kita berada di suatu tempat dengan nuansa 4 musim. Apabila diperhatikan, pohon-pohon yang telah menggugurkan daunnya akan terlihat seperti pohon dengan akar berada di atas…. sungguh indah sekali.

Disusul kemudian setelah gugurnya daun, mulai terjadi semi bunga dengan warnanya yang beraneka ragam seperti merah cerah, oranye, kuning, putih… Wow, sungguh indah ciptaan Allah ini. Dengan berseminya bunga mulai menunjukkan musim penghujan telah tiba.

Jika diamati, hampir semua tanaman yang ada di Kebun Raya Purwodadi menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Fenomena tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi Kebun Raya Purwodadi dibanding Kebun Raya lain di Indonesia karena memang habitus dari tujuan konservasinya untuk tanaman dataran rendah kering.

Kebun Raya Cibodas dengan bunga sakuranya, Kebun Raya Bogor dengan bunga bangkai serta pohon jodohnya, sementara Kebun Raya Bedugul Bali dengan begonianya. Sisi menarik yang bisa diunggulkan dari Kebun Raya Purwodadi adalah fenomena gugur daun dan semi bunganya.

Bagi yang jalan-jalan ke Jawa Timur, jangan lupa mampir ya ke Kebun Raya Purwodadi apalagiantara Juli-September. Pasti fenomena yang kuceritakan di atas bisa kamu jumpai.

Add a comment September 3, 2008